Minggu, 05 Februari 2012

Lee Myung Bak (Tukang sampah yang menjadi presiden)

Ia adalah orang yang beranjak naik secara bertahap dari kemiskinan yang membelit hidupnya hingga menjadi presiden negaranya.


Dia tumbuh dalam sebuah keluarga yang teramat miskin. 
           Orang tuanya tidak mampu membiayai sekolahnya di tingkat sekolah atas.
         
           Ia harus berpindah-pindah pekerjaan semenjak SLTA hingga mampu belajar di sebuah                                                    
       
          universitas.

          Salah satu pekerjaan yang pernah dilakukannya adalah menjadi pemungut sampah.

          Ia pernah di tangkap dimasa pemerintahan militer yang diktator dan dijebloskan kedalam

           penjarah selama 3 tahun atas tuduhan memimpin demonstrasi melawan pemerintah.

          Di hari ulang tahunnya ke 66 tahun, ia menjadi pemenang pemilu korea selatan dan tercatat

           sebagai presiden pertama dari kalangan pekerja.

Kemenangan Lee Myung Bak menjadi presiden dianggap sebagai sebuah keajaiban oleh mayoritas penduduk Korea Selatan. Alasannya adalah karena Lee seorang anak yang lahir dan tumbuh dalam keluarga yang sangat miskin. Kedua orang tuanya hidup pas-pasan bahkan tidak mampu membiayai sekolahnya hingga tingkat SMU. Oleh karena itu, Lee terpaksa harus berjualan makanan disalah satu pasar untuk membiayai studinya dan membantu keluarganya.
               Orang Korea Selatan menganggap kisah kesuksesan presiden baru ; si anak lapar dan tukang sampah yang kekayaannya tidak lebih dari 37 juta dolar adalah kisah kesuksesan Korea Selatan yang pada tahun 90-an menjadi salah satu keajaiban perekonomian Asia.
               Setelah lulus, Lee bekerja diperusahaan Hyundai for Engineering and Development. Kemampuan manajemen dan inovasi yang mengesankan membuat ia mampu menjadi CEO di perusahaan tersebut.
              Beberapa tahun kemudian, Lee mencalonkan diri menjadi walikota dan terpilih menjadi walikota untuk periode 2000-2004. Ia menghibahkan gajinya kepada anak-anak tukang sampah di jalanan dan para pegawai pemadam kebakaran. Ia juga berusaha menaikkan tingkat persentase pertumbuhan ekonomi hingga 8%, dan meningkatkan pendapatan per-kapita selama masa jabatannya, sebagai upaya untuk menjadikan perekonomian Korea Selatan masuk kedalam tujuh besar perekonomian dunia.